Dengan terpaksa ia meminta kepada teman
satu pekerjaannya untuk memberitahu pada kekasihnya bahwa ia telah gugur
di medan perang. Setelah kejadian itu, pemuda tersebut malah merasa
tambah putus asa. Hingga pada suatu hari, ia mendapat kabar bahwa
kekasihnya akan menikah. Betapa terkejutnya ia pada saat itu. Pemuda itu
pun memutuskan untuk datang diam-diam ke pesta pernikahan mantan
kekasihnya. Sebenarnya pemuda tersebut senang melihat perempuan yang
dicintainya hidup bahagia, tapi di sisi lain ia juga sedih karena harus
menerima kenyataan bahwa ia tak bisa lagi bersama wanita itu. Perlahan,
rasa penasaran timbul dihatinya untuk melihat siapa calon suami dari
mantan kekasihnya itu.
Dan… Ia begitu terkejut tatkala
mengetahui bahwa lelaki yang bediri di atas pelaminan bersama mantan
kekasihnya adalah rekan seperjuangannya yang mengalami cacat di kedua
kakinya sewaktu perang dulu. Rasa penyesalan pun tiba-tiba menusuk
relung hati pemuda itu. Ia menyesal kenapa dulu ia tak menemui
kekasihnya dan menanyakannya secara langsung.
Well, kisah tadi menegaskan kita
kalau seharusnya kita memikirkan kemungkinan terbaik. Karena apa yang
terjadi di waktu yang akan datang, tak ada yang mengetahuinya sama
sekali dan mungkin jauh lebih baik dari yang kita fikirkan. Tidak ada
ruginya berpikiran positif. Dan perlu di ketahui, berfikiran negatif itu
sama sekali tidak menguntungkan, karena pikiran negatif memberi
banyak dampak buruk. Ketika kita berfikiran negatif, itu berarti kita
sedang melemahkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan seseorang
tertekan dan kehilangan banyak energi, juga mengakibatkan seseorang tak
lagi mampu untuk menciptakan prestasi maupun kebahagiaan.
Jadi, masih mau berfikiran negatif?
sumber :http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/pangkas-pikiran-negatif/
0 komentar:
Posting Komentar