Banyak orang yang ingin memulai bisnis dan menjadi enterpreneur
(wirausahawan) yang berhasil. Namun setiap kali akan memulainya, selalu
dihantui oleh rasa was-was, khawatir kalau gagal di tengah jalan,
sedangkan modal juga hanya terbatas (tidak banyak).
Pada dasarnya, Indonesia masih membutuhkan para enterpreneur yang lebih banyak lagi jumlahnya. Bayangkan saja, sebuah data menunjukkan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 2007 memiliki 11,5% enterpreneur. Singapura, pada tahun 2005 memilki 7,2% enterpreneur. Bandingkan dengan Indonesia yang pada tahun 2007 berpenduduk 220 juta jiwa, baru memiliki 0,18% enterpreneur. Itu berarti masih banyak peluang yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang enterpreneur yang berhasil.
Semua jenis bisnis baik adanya, sepanjang bisnis itu dilakukan dengan jujur serta mampu menjawab kebutuhan dasar pasar yang ada. Karena tentunya, walaupun bisnis tersebut sangat bagus tapi kalau tidak ada pasarnya, tidak ada pembelinya, maka suatu hari bisnis itu akan mati pelan-pelan. Lalu bagaimana memulai bisnis yang sukses dengan modal terbatas? Berikut ini, iniopiniku.com akan berbagi tips bagaimana memulai suatu bisnis dengan hati-hati untuk meminimalisasi risiko kegagalan:
1. Pertama, mulailah kita petakan, bisnis yang akan kita jalankan adalah bisnis yang sesuai dengan hobi atau kesenangan kita. Jika bisnis yang ingin kita jalankan bukan sesuatu yang menyenangkan, maka tentunya hal itu akan menjadi beban. Nah, kalau hal itu menjadi beban, apakah kita akan mampu menjalankannya dengan hati senang? Tentu saja tidak. Bila hati sudah tidak senang menjalankan bisnis tersebut, apakah bisnis itu akan menjadi bisnis yang berhasil? Tentu saja tidak. Jadi, pilihlah jenis bisnis yang Anda senangi, jika perlu sesuai dengan hobi Anda.
2. Kedua, mulailah dengan bisnis yang tidak terlalu besar namun bisa dijangkau kemampuan Anda. Baik kemampuan secara finansial maupun kemampuan secara teknis dan manajerial. Jika Anda ingin memulai bisnis yang di luar batas kemampuan Anda, baik secara finansial, teknis maupun maupun manajerial Anda, maka tentunya Anda akan bertemu dengan berbagai macam tantangan yang mungkin sulit untuk diselesaikan. Karena itu, mulailah sesuatu dengan kemampuan keuangan Anda, bsia Anda jalankan sendiri serta mampu melakukan kontrol dengan baik.
3. Ketiga, jadikanlah bisnis itu bukan hanya sekedar hobi tetapi menjadi industri. Hobi adalah sesuatu yang kita lakukan saat kita sedang ada waktu luang atau sedang senang melakukannya. Sementara industri adalah sesuatu yang kita lakukan karena sudah menjadi seperti sebuah mesin yang harus berputar walaupun kita tidak sedang senang melakukannya. Jadi, hobi lebih didasarkan pada perasaan, sedangkan industri didasarkan pada komitmen. Apa jadinya jika sebuah toko atau rumah makan yang dibuka karena perasaan pemiliknya sedang tidak mood. Apakah toko atau rumah makannya kemudian ditutup? Tentu pelanggan akan lari karena tidak ada kepastian kapan toko atau rumah makan tersebut dibuka. Begitu pula dengan industri lainnya. Jadi, sekali Anda berkomitmen untuk membuka sebuah usaha, pastikan usaha itu berjalan bukan karena perasaan enak atau senang, tapi karena sebuah komitmen yang jelas sehingga customer atau pelanggan Anda tidak akan bingung.
Dengan ketiga hal dasar tersebut, diharapkan kita bisa meilliki sebuah bisnis yang sukses hanya dengan modal (budget) tidak terlalu besar, dengan hati-hati dan memiliki risiko kecil.
sumber
Pada dasarnya, Indonesia masih membutuhkan para enterpreneur yang lebih banyak lagi jumlahnya. Bayangkan saja, sebuah data menunjukkan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 2007 memiliki 11,5% enterpreneur. Singapura, pada tahun 2005 memilki 7,2% enterpreneur. Bandingkan dengan Indonesia yang pada tahun 2007 berpenduduk 220 juta jiwa, baru memiliki 0,18% enterpreneur. Itu berarti masih banyak peluang yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang enterpreneur yang berhasil.
Semua jenis bisnis baik adanya, sepanjang bisnis itu dilakukan dengan jujur serta mampu menjawab kebutuhan dasar pasar yang ada. Karena tentunya, walaupun bisnis tersebut sangat bagus tapi kalau tidak ada pasarnya, tidak ada pembelinya, maka suatu hari bisnis itu akan mati pelan-pelan. Lalu bagaimana memulai bisnis yang sukses dengan modal terbatas? Berikut ini, iniopiniku.com akan berbagi tips bagaimana memulai suatu bisnis dengan hati-hati untuk meminimalisasi risiko kegagalan:
1. Pertama, mulailah kita petakan, bisnis yang akan kita jalankan adalah bisnis yang sesuai dengan hobi atau kesenangan kita. Jika bisnis yang ingin kita jalankan bukan sesuatu yang menyenangkan, maka tentunya hal itu akan menjadi beban. Nah, kalau hal itu menjadi beban, apakah kita akan mampu menjalankannya dengan hati senang? Tentu saja tidak. Bila hati sudah tidak senang menjalankan bisnis tersebut, apakah bisnis itu akan menjadi bisnis yang berhasil? Tentu saja tidak. Jadi, pilihlah jenis bisnis yang Anda senangi, jika perlu sesuai dengan hobi Anda.
2. Kedua, mulailah dengan bisnis yang tidak terlalu besar namun bisa dijangkau kemampuan Anda. Baik kemampuan secara finansial maupun kemampuan secara teknis dan manajerial. Jika Anda ingin memulai bisnis yang di luar batas kemampuan Anda, baik secara finansial, teknis maupun maupun manajerial Anda, maka tentunya Anda akan bertemu dengan berbagai macam tantangan yang mungkin sulit untuk diselesaikan. Karena itu, mulailah sesuatu dengan kemampuan keuangan Anda, bsia Anda jalankan sendiri serta mampu melakukan kontrol dengan baik.
3. Ketiga, jadikanlah bisnis itu bukan hanya sekedar hobi tetapi menjadi industri. Hobi adalah sesuatu yang kita lakukan saat kita sedang ada waktu luang atau sedang senang melakukannya. Sementara industri adalah sesuatu yang kita lakukan karena sudah menjadi seperti sebuah mesin yang harus berputar walaupun kita tidak sedang senang melakukannya. Jadi, hobi lebih didasarkan pada perasaan, sedangkan industri didasarkan pada komitmen. Apa jadinya jika sebuah toko atau rumah makan yang dibuka karena perasaan pemiliknya sedang tidak mood. Apakah toko atau rumah makannya kemudian ditutup? Tentu pelanggan akan lari karena tidak ada kepastian kapan toko atau rumah makan tersebut dibuka. Begitu pula dengan industri lainnya. Jadi, sekali Anda berkomitmen untuk membuka sebuah usaha, pastikan usaha itu berjalan bukan karena perasaan enak atau senang, tapi karena sebuah komitmen yang jelas sehingga customer atau pelanggan Anda tidak akan bingung.
Dengan ketiga hal dasar tersebut, diharapkan kita bisa meilliki sebuah bisnis yang sukses hanya dengan modal (budget) tidak terlalu besar, dengan hati-hati dan memiliki risiko kecil.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar